Menjadi Ulil Albaab (orang yang berakal)

Posted by Noer Rachman Hamidi on Tuesday, August 6, 2013


Memperhatikan apa yang ada di alam dan memikirkannya adalah bagian dari ajaran Agama ini. Bahkan Allah menyebut orang yang berakal (Ulil Albaab) adalah orang yang tidak berhenti mengingatNya sambil terus memikirkan penciptaan langit dan bumi ketika dia berdiri, duduk sampai berbaring (tidur) sekalipun.

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”” (QS 3 : 190-191).

Bagaimana awan bisa menjadi inspirasi sebuah karya?, bagaimana hujan atau air terjun menjadi awal sebuah karya? ini semua tentu tidak berdiri sendiri – harus dikaitkan dengan sejumlah hal lain yang ada di alam ini atau masalah yang hendak kita pecahkan.

Ketika kita merangkai sejumlah hal yang semula secara visual tidak saling terkait, menjadi sesuatu yang saling terkait satu sama lain – hal itu merupakan petunjuk jalan kita, mengarahkan kita untuk menjadi orang-orang yang berakal dengan tidak berhenti mengingatNya sambil terus memikirkan yang di langit dan di bumi.

Masalah pasti bisa dengan mudah diselesaikan oleh orang yang bertakwa – untuk mencapai derajat takwa tentu orang harus beriman dahulu – orang yang beriman meyakini kebenaran isi Al-Qur’an dan Hadits-hadits yang shahih – Meyakini Al-Qur’an adalah jawaban atas segala hal (QS 16 : 89) – Meyakini tanpa ragu (QS 49 : 15) – Menyelesaikan masalah dengan terus mengingat (petunjuk) Allah – menyelesaikan masalah dengan tidak berhenti memikirkan apa yang ada di langit dan yang ada di bumi – yang menjadi tugas kita untuk memakmurkannya (bumi) (Qs 11 :61).

Atau bila diringkas/diperpendek adalah kita menghadapi segala masalah seperti sekarang ini (kedelai, daging, bawang dan cabe misalnya) – karena kita tidak melaksanakan tugas yang diberikanNya untuk kita yaitu "memakmurkan bumi". Maka bila tugas itu kita laksanakan dengan mengikuti segala petunjukNya – segala masalah itu insyaAllah akan teratasi.

InsyaAllah akan ditemukan pula bagaimana caranya untuk memakmurkan bumi dan umat ini. Wallahu A'lam.

#‎memotivasi‬ diri sendiri.
www.agribisnis-indonesia.com Description: Menjadi Ulil Albaab (orang yang berakal)
Rating: 4.5
Reviewer: google.com
ItemReviewed: Menjadi Ulil Albaab (orang yang berakal)
Kami akan sangat berterima kasih apabila anda menyebar luaskan artikel Menjadi Ulil Albaab (orang yang berakal) ini pada akun jejaring sosial anda, dengan URL : https://www.nrachman.net/2013/08/menjadi-ulil-albaab-orang-yang-berakal.html

Bookmark and Share

Grafik Harga Dinar terhadap Rupiah