Generasi Tanpa Daya

Posted by Noer Rachman Hamidi on Thursday, September 3, 2015


Hampir semua ilmu itu kini tersedia bebas untuk bisa kita pelajari di belantara dunia maya, namun ini tidak menjadi jaminan bahwa orang yang hidup di jaman ini menjadi lebih cerdas dalam mengatasi perbagai persoalan hidupnya. Bahkan kini muncul generasi yang tanpa daya – sangat sedikit menguasai sesuatu. Banyak sekali pekerjaan terbuka, tetapi serba tidak bisa dilakukannya – disuruh bekerja ini tidak bisa, yang itu-pun tidak bisa. Apa yang sesungguhnya terjadi dengan generasi Tanpa Daya ini ?

Bisa jadi mereka rajin berjam-jam berinteraksi dengan dunia maya, tetapi mereka tidak belajar sesuatu. Bisa jadi mereka lulusan perguruan tinggi ternama, lagi-lagi mereka tidak belajar sesuatu. Maka waktu yang ditempuh dalam seluruh proses yang seharusnya menambah ilmu dan ketrampilannya, terbuang sia-sia.

Dunia bisa berubah dengan sangat cepat di era teknologi informasi, tetapi proses menuntut ilmu dan mengembangkan ketrampilan tidak berubah. Metode paling efektif-nya exactly the same dengan yang diajarkan oleh Allah kepada utusan terakhirnya Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Melalui ayat yang pertama turun Iqra’ – bacalah ! ini jendela ilmu terbuka untuk pertama kalinya. Maka dengan melimpahnya sumber ilmu di dunia maya, kita bisa mempelajari apa saja apabila kita rajin membaca.

Tetapi membaca saja tentu tidak cukup bila dia tidak membekas dalam pikiran kita, maka kita juga harus memiliki daya ingat yang baik untuk bisa mengingat apa yang kita baca. Bahkan ada sumber segala sumber ilmu yang dijamin mudah diingat atau dihafalkan – yaitu Al-Qur’an.

Sampai empat kali Allah mengulang ayat yang sama :   “Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur'an untuk pelajaran (diingat), maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (Al-Qamar : 17,22,32,40).

Dibaca saja Al-Qur’an sudah memberi manfaat, dihafalkan tentu lebih baik lagi bagi yang mau melakukannya – tetapi lebih dari itu karena Al-Qur’an juga merupakan jawaban untuk seluruh persoalan kehidupan (QS 16:89), dia juga harus dipahami. Bagaimana menjawab persoalan jaman bila tidak memahami petunjuk yang senantiasa valid untuk itu ?

Tetapi hanya sampai paham juga belum menyelesaikan persoalan, masalah yang perlu dihadapi di masyarakat adalah konkrit – maka solusinya juga harus konkrit. Seperti konon ungkapan para wali dalam menyelesaikan tantangan dakwahnya di Jawa :  sing udo klambenono, sing luwe pakanono, sing ngelak ombenono, sing kudanan/kepanasan payungono – yang telanjang berilah pakaian, yang lapar berilah makan, yang haus berilah minum, yang kehujanan/kepanasan berilah payung (rumah) !

Agar kita tidak termasuk generasi Tanpa Daya marilah kita bersama-sama beramal sholeh mencari solusi atas segala permasalahan di negeri ini berdasarkan petunjuk yang Haq dari Pencipta Alam Semesta ini. InsyaAllah.

Description: Generasi Tanpa Daya
Rating: 4.5
Reviewer: google.com
ItemReviewed: Generasi Tanpa Daya
Kami akan sangat berterima kasih apabila anda menyebar luaskan artikel Generasi Tanpa Daya ini pada akun jejaring sosial anda, dengan URL : https://www.nrachman.net/2015/09/generasi-tanpa-daya.html

Bookmark and Share

Grafik Harga Dinar terhadap Rupiah